Subscribe

Untuk berlangganan artikel Masukkan email anda:

Delivered by FeedBurner



IdeBagus - Web Design dan hosting untuk website Indonesia

Upload file dapet duit :

STOP !!! PEMBOROSAN BIAYA BROWSING

UNTUK MENCARI DATA SKRIPSI


Pernahkah anda menghitung berapa besar biaya yang ternyata dikeluarkan untuk biaya browsing internet untuk mencari data bagi penyusunan Skripsi/Tugas Akhir anda...?

Jika kita asumsikan biaya online Rp.3000/Jam, maka biaya browsing sebulan dapat menembus angka Rp.300.000 lebih bila setiap hari browsing menggunakan rata-rata waktu selama 3 Jam. Woooow......! Biaya yang cukup besar bro.....

Ditambah lagi dengan waktu dan tenaga yang tersita plus Rasa Kesal ketika browsing tidak menghasilkan data-data yang sebenarnya dicari :)

Atau anda ingin membayar pada jasa pembuatan skripsi dengan biaya Rp.2.000.000 ???? Gimana tuh kita dapetin duit segitu bro…….

Untuk itulah web sederhana ini gue buat bro..!

Sebagai SOLUTION bagi anda yang mencari data skripsi dan Pengelola halaman web ini. Dimana anda akan dibebani semacam biaya jasa (buat ngganti uang publikasi web dan uang rokok buat yang nyusun skripsinya bro…) untuk penggunaan data skripsi kepada pihak Pengelola sebagai pembangun dan penyedia data skripsi yang semoga dapat mempercepat dan membantu proses penyelesaian Tugas Akhir/ Skripsi anda.. Cukup adil kan bro….. He..he..he… :)

Untuk setiap data skripsi yang tersedia dapat di download langsung dibagian bawah. Simpelnya, jika anda tertarik menggunakan layanan penyediaan data skripsi ini, langkah-langkahnya adalah : DOWNLOAD, TRANSFER DUIT Dan BUKA FILE DENGAN KIRIMAN PASWORD.
Untuk Lebih Jelasnya dapat dilihat pada Cara Pemesanan di bawah ini :


Langkah-Langkah Cara Pemesanan :

1.Biaya jasa dapat dilihat pada "RINCIAN BIAYA JASA" di bawah ini (untuk pemesanan lebih satu data skripsi)

2.Download data skripsi pada link yang tersedia. Data skripsi masih ter-password. Ikuti "Cara Pemesanan" ini untuk kenyamanan bersama.

3.Kirim SMS ketik : DAFTAR TA : Nama, Alamat, no. telp, dan Nomor Judul - judul data skripsi yang anda pesan ke Nomor : 085792002898 atau ke dark4605@gmail.com.
Contoh SMS :
DAFTAR TA : arwany, jl.kemerdekaan no.23 Sorosutan Jogja, 1,2.

Contoh email :
Subject : DAFTAR TA. Isi : arwany, jl.kemerdekaan no.23 Sorosutan Jogja, 085643071327, 1,2.

4.Anda akan menerima SMS/ email balasan yang menyebutkan No. Rekening tujuan.
Cat : Anda akan mendapat kiriman digit angka unik. Misal : Rp.50.312,- dan transfer sesuai digit angka unik tersebut untuk keamanan transfer anda.

5.Lakukan transfer ke rekening tujuan dan segera lakukan konfirmasi balik dengan SMS kepada kami.

6.Jika transfer anda telah masuk kepada kami, maka password langsung dikirim melalui SMS ke Hp atau email anda.

7.Jika ada pertanyaan atau hal yang kurang dimengerti silahkan hubungi kami melalui telp/sms ke nomor : 0838 688 0960 atau email dark4605@gmail.com atau YM dark4605@yahoo.co.id

Semoga bermanfaat dan sukses, Thanks Bro…….

RINCIAN BIAYA JASA :

1 judul skripsi jurusan Teknik Informatika = Rp.50.000
2 judul skripsi jurusan Teknik Informatika = Rp.100.000
3 judul skripsi jurusan Teknik Informatika = Rp.125.000

Selain jurusan Teknik Informatika setiap judul = Rp.25.000.

Khusus pemesanan lebih dari 2 judul T. Informatika akan mendapatkan bonus program lengkap source code :
1.Perangkat Lunak Icon Editor
2.Perangkat Lunak Pembentukan Flowchart
3.Perangkat Lunak Pengolahan Citra 1
4.Perangkat Lunak Pengolahan Citra 2
5.Program Pengucapan Teks Bahasa Indonesia
6.Othello

DAFTAR SKRIPSI


Skripsi Teknik Informatika :
1.Perancangan Perangkat Lunak Penerapan Metode Pencarian Relatif (Hash Search)
2.Perancangan Perangkat Lunak Pembelajaran Pohon Ekspresi (Expression Tree)
3.Perangkat Lunak Simulasi Producer-Consemer Problem (Memodelkan Sistem Operasi)
4.Perangkat Lunak Pembelajaran Penerapan Modus Pengalamatan Dan Operasi Aritmatika Pada Mikroprosesor Intel 8088/8086
5.Membangun Aplikasi Pembelajaran Penyederhanaan Fungsi Boolean Dengan Metode Quine-McCluskey
6.Sistem Pemantau Suhu Udara Suatu Daerah Melalui Media Wireless Berbasis Mikrokontroler 89S52

Skripsi Manajemen :
1.Analisis Kualitas Pelayanan Konsumen ATM BPD Kantor Pusat Yogyakarta
2.Analisis Loyalitas Konsumen Terhadap Kartu Selular Simpati
3.Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut Produk Mobil Honda Jazz di Yogyakarta
4.Analisis Sikap Konsumen Terhadap Produk Jamu Orangin dari PT. AIR MANCUR di Wonogiri
5.Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos C-59
Dan masih ada ratusan skripsi lainnya...

Skripsi Keuangan :
1.ANALISIS RETURN DAN AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM-SAHAM LQ45 PRA DAN PASCA KENAIKAN HARGA BBM
2.PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING RATIO (PER), RETURN ON INVESMENT (ROI), RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA
3.PENGARUH HARI PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PORTOFOLIO DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2002
4.PENGARUH KURS VALUTA ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK JAKARTA
5.PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), RETURN ON EQUITY (ROE), PRICE EARNING RATIO (PER), DAN PRICE TO BOOK VALUE (PBV) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA
Dan masih ada ratusan skripsi lainnya...

Maaf saat ini hanya itu yang tersedia.


Thanks Bro……..Salam sukses…..!!


Cari apa aja di sini :

Senin, 19 Oktober 2009

IP Addresing (Packet Tracer)

Sebenarnya yang ingin saya pelajari pada tulisan ini adalan tentang subnetting tapi ada baiknya kita meriview tentang kelas dalam IP address.
IP address yang dipakai dalam tulisan ini adalah IPv4.

Apa sih IP address ?
IP address (Internet Protocol) adalah alamat logika yang diberikan kepada perangkat jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP, dimana protocol TCP/IP digunakan untuk meneruskan packet informasi (routing) dalam jaringan LAN, WAN dan internet.
atau lebih singkatnya IP address adalah cara pengalamatan suatu komputer yang terdapat didalam jaringan komputer.

Saat ini ada 2 macam versi IP address yaitu :
• IP versi 4 (IPv4)
IPv4 ini menggunakan penomeran 32-Bit dan terdiri dari 4 oktet decimal dan dibuat pada tahun 1983 dan masih terus digunakan sampai dengan saat ini.
contoh dari IPv4 : 202.134.64.139

• IP versi 6 (IPv6)
IPv6 ini menggunakan penomeran 128-Bit, Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:).
misalnya : 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
untuk lebih lanjut tentang IPv6 ini bisa dilihat Error! Hyperlink reference not valid.

jadi, agar 2 komputer atau lebih bisa terhubung didalam jaringan dibutuhkan lah alamat agar antara komputer dapat saling mengetahui alamat komputer lainnya dan pengalamatan pada komputer ini lah yang disebut dengan IP address.

IP address terdiri dari 2 bagian yaitu
1. Network ID (alamat jaringan).
2. Host ID (alamat Host/komputer).

Untuk lebih mudah dipahami, kita praktekkin aja langsung dengan packet tracer:

o ya sebelumnya kamu harus mengetahui dahulu apa itu Oktet.
Alamat IPv4 terdiri dari 4 oktet.
oktet adalah blok angka yang terdapat pada alamat IP
misalnya alamat IP 192.168.1.5
oktet pertama 192
oktet kedua 168
oktet ketiga 1
oktet keempat 5
nah, pada setiap oktet tersebut dipisahkan dengan tanda titik (.)

Ada aturan yang digunakan dalam IP address (pengalamatan jaringan) yaitu kelas-kelas IP :

Kelas A
memiliki Range alamat 1-127
Subnetmask default nya : 255.0.0.0

Contoh IP address kelas A misalnya:
IP addressnya 120.10.10.1
berarti Subnetmask defaultnya : 255.0.0.0
Network ID nya : 120.0.0.0
Broadcast addressnya : 120.255.255.255

Penjelasan:
Range alamat maksud nya :
setiap kali kamu melihat IP pada suatu komputer dan pada oktet pertama nya masuk dalam range antara 1-127, berarti IP tersebut adalah kelas A, pada contoh diatas oktet pertama nya 120.

Oktet pertama pada kelas A ini disebut juga dengan Network ID (alamat jaringan) dan 3 oktet sesudahnya disebut Host ID (alamat Komputer) dalam suatu Network ID.
artinya pada Kelas A, agar komputer dapat saling berkomunikasi dalam suatu jaringan,
Network id nya tidak boleh berbeda dan Host ID nya tidak boleh sama.

bingungkan...?? coba aja langsung di packet tracer,

Misalnya ada 2 komputer yang ingin dihubungkan menggunakan IP kelas A, maka berikan alamat IP berikut:

komputer 1
alamat IP nya 10.2.2.5
subnetmask nya 255.0.0.0

komputer 2
alamat IP nya 10.2.2.6
subnetmask nya 255.0.0.0

setelah berdo'a, coba kamu kirimkan paket data (bisa berupa ping dll) dari komputer 1 ke komputer 2 atau sebaliknya.
maka pengiriman data akan berhasil.

tapi jika kamu berikan komputer 2 alamat IP berikut:
alamat IP nya 11.2.2.6
subnetmask nya 255.0.0.0
maka pengiriman data akan gagal.

koq bisa...???
ya iyalah, komputer 1 dan komputer 2 mempunyai Network ID yang berbeda (alamat jaringan yang berbeda).

komputer 1 memiliki Network ID : 10.0.0.0
sedangkan komputer 2 memiliki Network ID : 11.0.0.0

jadi, pada kelas A, setelah oktet pertama (Network ID) yaitu 10 kamu bebas mengisikan alamat untuk host nya dengan limit 255, dan ingattt... untuk alamat Host ini tidak boleh sama.

udah bisa kan menyimpulkan sendiri tentang Network ID pada kelas A ???
oktet pertama pada kelas A digunakan sebagai Network ID.
atau kebalikannya, Network ID pada kelas A, menggunakan oktet pertama dan dilanjutkan dengan 0 (nol) pada 3 oktet selanjutnya.
sedangkan untuk Oktet setelahnya kamu bisa mengisikan alamat untuk Host nya.
makanya dalam artikel lain untuk pengkelasan IP sering jumpai seperti ini:
nnn.hhh.hhh.hhh
n : adalah Network ID (alamat jaringan)
h : adalah Host ID (alamat untuk host/komputer)

jadi, jika kamu memakai IP kelas A, berarti kamu bisa memiliki banyak sekali alamat host (alamat komputer).

Broadcast address : Broadcast address ini berfungsi untuk pengiriman pesan dalam jaringan, bisa berupa apapun kepada semua komputer yang terdapat dalam suatu jaringan.
untuk mencari Broadcast address sangatlah mudah,

misalnya : IP 11.2.2.6
subnetmask : 255.0.0.0
Network ID nya : 11.0.0.0
broadcast addressnya adalah 11.255.255.255
berarti setelah oktet pertama (Network ID) terdapat 255 pada oktet selanjutnya,
dan inilah yang dijadikan broadcast address dalam jaringan tersebut, pokoknya setelah Network ID pada oktet selanjutnya 255 semua maka itulah yang dijadikan Broadcast
Broadcast address ini tidak boleh dijadikan alamat IP pada suatu komputer.

Untuk mencari Network ID dan Broadcast address pada kelas lain, kamu bisa menggunakan cara yang sama,
perbedaannya hanya terletak pada oktet yang dijadikan sebagai Network ID dan Host ID nya saja.


Kelas B
memiliki Range alamat 128-191
Subnetmask default 255.255.0.0

misalnya: alamat IP 191.168.2.1
Udah bisa nebak kan kalo alamat IP diatas menggunakan kelas B karena 191 termasuk dalam range 128-191.
2 oktet pertama pada kelas B adalah sebagi Network ID dan 2 oktet setelahnya sebagai Host ID
jadi Network ID nya : 191.168.0.0
dan Broadcast ID nya : 191.168.255.255

jadi untuk menggunakan kelas B dalam suatu jaringan maka 2 oktet pertamanya tidak boleh berbeda dan dua oktet selanjutnya (Host ID) boleh di isi berapa saja dengan limit 255 dan tidak boleh sama tentunya.

misalnya:
komputer 1
alamat IP nya 191.161.2.1
subnetmask nya 255.255.0.0

komputer 2
alamat IP nya 191.161.3.1
subnetmask nya 255.255.0.0
setelah oktet 191.161 kamu bebas mengisikan alamat untuk host nya (asal jangan melebihi standar aja hee...).

Kelas C
memiliki Range alamat 192-223
Subnetmask defaultnya 255.255.255.0
misalnya: 192.168.5.2
3 oktet pertama pada kelas C adalah sebagi Network ID dan oktet terakhir sebagai Host ID
jadi Network ID nya : 192.168.5.0
dan Broadcast ID nya : 192.168.5.255

jadi, untuk menggunakan kelas C dalam suatu jaringan maka 3 oktet pertamanya tidak boleh berbeda.
misalnya:

komputer 1
alamat IP nya 192.168.5.1
subnetmask nya 255.255.255.0

komputer 2
alamat IP nya 192.168.5.2
subnetmask nya 255.255.255.0
setelah oktet 192.168.5 kamu bebas mengisikan alamat pada oktet terakhir untuk host nya dengan limit terakhir 255 dan tentunya untuk host ID ini tida boleh sama
alamat yang dijadikanBroadcast 192.168.5.255

Bingung kan ???? kalo nggak bingung malah saya yang jadi bingung he...

sebetulnya masih ada 2 kelas lagi dalam IP yaitu:
Kelas D dengan Range alamat 224-239
Kelas E dengan Range alamat 240-255
tapi yang umum digunakan adalah kelas A,B,C


Apa sih SUBNETTING ?
Subnetting menurut saya adalah suatu konsep/cara untuk membagi suatu jaringan komputer yang besar menjadi blok-blok jaringan yang lebih kecil untuk mempermudah dalam pengelolaannya dan disesuaikan kebutuhannya.

trus kalo SubnetMask ???
Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jaringan dan host (Network ID dan Host ID).
Jadi subnetmask ini digunakan untuk membedakan antara host id dan network id.
Network ID adalah alamat jaringan, sedangkan Host ID adalah komputer yang terdapat didalam
suatu alamat jaringan tersebut dan subnetmask lah yang mendefinisikan kedua nya.

lanjut...
misalnya dalam suatu kantor terdapat beberapa bagian :
1. bagian keuangan (memiliki 2 komputer yang harus saling terhubung).
2. bagian bagian administrasi (memiliki 2 komputer yang juga harus saling terhubung).
kedua bagian ini tidak boleh terhubung didalam jaringan komputer di kantor tersebut (kebetulan tu kantor cuma punya 1 switch).

Tentu nya, kita bisa dengan mudah memberikan alamat IP dengan kelas C dan cukup
membedakan network ID nya di setiap bagian.
misalnya,
1. Bagian keuangan
komputer 1 memiliki IP address 192.168.1.5 subnetmask 255.255.255.0
komputer 2 memiliki IP address 192.168.1.6 subnetmask 255.255.255.0

2. Bagian administrasi :
komputer 3 memiliki IP address 192.168.2.5 subnetmask 255.255.255.0
komputer 4 memiliki IP address 192.168.2.6 subnetmask 255.255.255.0

Kedua bagian ini tidak akan bisa berkomunikasi didalam jaringan kantor tersebut namun, komputer dalam setiap bagian dapat berkomunikasi.
misalnya :

komputer 1 dan 2 didalam bagian keuangan dapat berkomunikasi
dan komputer 3 dan 4 di bagian administrasi dapat berkomunikasi
tapi komputer 1 di bagian keuangan tidak dapat berkomunikasi dengan komputer 3 di bagian administrasi,
hal ini disebabkan berbedanya Network ID pada komputer tersebut.

karena Network ID pada bagian keuangan adalah 192.168.1.0
sedangkan Network ID pada bagian administrasi adalah 192.168.2.0

Pembagian alamat seperti diatas cukup memboroskan IP yang semakin lama semakin banyak keperluannya, apalagi jika digunakan dalam jaringan yang besar, maka dari itu dikembangkan lah yang namanaya CIDR.
CIDR Classless inter domain routing atau SuperNetting, dimana CIDR ini menggunakan notasi prefix dalam penghitungan alamat IP nya.

Dengan metode CIDR ini, kita bisa melakukan perhitungan IP address sesukanya tanpa memperdulikan kelas dari IP tersebut.

bingung lagi kan ....? hee...
coba praktekkan melalui packet tracer lagi dengan alamat IP sebagai berikut :

1. Bagian keuangan
komputer 1 memiliki IP address 192.168.1.65 subnetmask 255.255.255.192
komputer 2 memiliki IP address 192.168.1.66 subnetmask 255.255.255.192

2. Bagian keuangan
komputer 3 memiliki IP address 192.168.1.129 subnetmask 255.255.255.192
komputer 4 memiliki IP address 192.168.1.130 subnetmask 255.255.255.192

pada percobaan diatas, pengirman paket data pada bagian keuangan dari komputer 1 ke komputer 2 akan berhasil begitu juga pengiriman data dalam bagian keuangan.
namun pengiriman paket data dari bagian keuangan ke bagian administrasi misalnya komputer 1 ke komputer 3 akan menghasilkan time out atau paket data gagal dikirim.

koq bisa ???? padahal kan IP nya menggunakan kelas C, 3 oktet pertama nya sama !!!!

Nah, coba lihat subnetmasknya, seharusnya subnetmask kelas C (subnetmask default) 255.255.255.0
tapi pada contoh diatas menggunakan subnet mask 255.255.255.192 dan inilah yang membuat gagalnya pengiriman data dari komputer 1 ke komputer 3.

Teknik pembagian alamat IP seperti inilah yang dinamakan metode CIDR atau supernetting atau classless inter domain routing.

Metode CIDR biasanya menggunakan notasi prefix dengan panjang tertentu dalam penulisan alamat IP dan Networknya.
misalnya seperti ini, alamat IP sering juga dituliskan seperti ini:
192.168.1.5/26
angka 26 disebut juga notasi prefix artinya jumlah angka 1 yang terdapat pada subnetmasknya jika di konversi ke biner.
maka apabila kita konversi menjadi biner maka notasi 26 akan menghasilkan seperti ini:
11111111-11111111-11111111-11000000
atau
255.255.255.192

lho dari mana dapetnya 255.255.255.192 ???
(kalo nggak salah) itu ada cara ngitungnya, dengan cara AND kan alamat IP dan subnetmask yang udah di binerkan,
tapi untuk memudahkan kita bisa langsung melihat petunjuk berikut:

Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

Dari mana tabel tersebut asalnya ...???
udah dari sono nya, saya ngambilnya dari website nya pak Romi, silahkan liat disini.

Saya simpulkan sedikit ya... Dengan metode CIDR ini, kita bisa membagi jaringan sesuai dengan kebutuhan kita tanpa harus memperhatikan kelas dari IP tersebut. jadi biarpun sama-sama IP kelas C, B atau A, dengan metode perhitungan CIDR maka komputer-komputer didalam suatu jaringan bisa di pisah-pisahkan berdasarkan kebutuhan.

Untuk menghitungnya sebagai berikut:

Pada kelas C

menurut pak romi, pertanyaan pada subnetting akan terpusat pada 4 hal, yaitu:
1. Jumlah subnet
2. Jumlah host per subnet
3. Blok subnet
4. Alamat host dan broadcast yang valid

misalnya terdapat Netwrok address 192.168.1.0/26, trus subnetting seperti apa yang akan terjadi ???

Artinya IP tersebut kelas C dan subnetmask /26 adlah 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192), bisa dilihat dari tabel diatas.

nah, untuk menyelesaikannya kita hitung seperti berikut:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet

2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 - 2 = 62 host

3. Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.

4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

5. Sowrry tabel nya agak terpotong sedikit, ne saya jelaskan lagi:

Blok 1
subnetnya : 192.168.1.0
Hots pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.62
Broadcast : 192.168.1.63

Blok 2
subnetnya : 192.168.1.64
Hots pertama : 192.168.1.65
Host Terakhir : 192.168.1.126
Broadcast : 192.168.1.127

Blok 3
subnetnya : 192.168.1.128
Hots pertama : 192.168.1.129
Host Terakhir : 192.168.1.192
Broadcast : 192.168.1.191

Blok 4
subnetnya : 192.168.1.192
Hots pertama : 192.168.1.193
Host Terakhir : 192.168.1.254
Broadcast : 192.168.1.255


Penjelasan:
Jumlah Subnet artinya jumlah network ID atau jumlah jaringan yang dapat dibagi. pada contoh diatas, kita bisa membagi menjadi 4 jaringan, artinya lagi, ke 4 jaringan tersebut akan memiliki network id yang berbeda yang menyebabkan ke 4 jaringan tersebut tidak bisa berkomunikasi satu sama lain.

Jumlah Host per subnet artinya Jumlah komputer yang dapat dihubungkan per subnet/per jaringan. karena jumlah subnet diatas ada 4, berarti setiap subnet memiliki Host/komputer sebanyak 62 setelah dikurangi dengan Network ID dan Broadcast.

Blok / Blok Subnet artinya range per subnet. pada contoh diatas ada 4 blok jaringan dengan range 0, 64 , 128, 192. artinya lagi pada subnet/jaringan 1,2,3 dan 4 akan dibagi berdasarkan blok subnet tersebut.

silahkan dilihat lagi tabelnya.
pada kelas B dan A, perhitungan subnetting dilakukan dengan cara yang sama namun perbedaannya hanya pada oktetnya.
2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A, seperti keterangan diatas.

jadi, menurut perhitungan diatas kamu bisa membagi Jaringan kamu menjadi 4 bagian menggunakan kelas IP yang sama.
untuk jaringan 1 misalnya pada bagian keuangan:

komputer 1
alamat IP nya: 192.168.1.1
dan subnetmasknya: 255.255.255.192

komputer 2
alamat IP nya: 192.168.1.2
dan subnetmasknya: 255.255.255.192

dst sampai dengan
komputer terakhir pada jaringan 1 bagian keuangan:

komputer 62
alamat IP nya: 192.168.1.62
dan subnetmasknya: 255.255.255.192

jaringan 2 pada bagian administrasi :

komputer 64
alamat IP nya: 192.168.1.64
dan subnetmasknya: 255.255.255.192

komputer 65
alamat IP nya: 192.168.1.65
dan subnetmasknya: 255.255.255.192

dst sampai dengan komputer terakhir pada jaringan 2 bagian admninistrasi:
komputer 126
alamat IP nya: 192.168.1.126
dan subnetmasknya: 255.255.255.192

dan untuk 2 jaringan pada bagian lain kamu tinggal melihat tabel hasil perhitungan diatas.

Selamat belajar..

Selengkapnya..